Tips Sukses Menghadapi UN
by : Pak Nerru Pranuta M S.Si.
1. Berdoalah pada Tuhan
Adalah sombong yang beranggapan bahwa keberhasilan kita semata-mata
usaha dan kerja keras kita sendiri tanpa keikutsertaan Sang Pencipta.
Untuk itu dengan segala kerendahan diri dan hati di hadapan-Nya, kita
panjatkan doa agar diberi kelulusan, kesehatan dan kemudahan dalam
menghadapi ujian nanti. Tuhan Mahatahu dan tentu akan mendengarkan dan
mengabulkan doa hamba-hambanya.
2. Hadapilah ujian dengan tenang dan proporsional
Hadapilah ujian ini dengan sikap yang tenang dan proporsional bahwa
ujian sebagai sesuatu yang harus dihadapi, dilalui. Sikap tenang akan
memungkinkan kita menyusun rencana menentukan strategi dan menjalaninya
dengan senang.
3. Bersikaplah proaktif
Proaktif adalah suatu sikap yang beranggapan bahwa kita sendirilah yang
menentukan keberhasilan dan kegagalan dalam hidup ini, termasuk dalam
menghadapi UAN. Yakinlah bahwa kerja keras dan usaha keras yang kita
lakukan akan membuahkan hasil. Dalam menyikapi standar minimal 5,25
justru yang terbaik adalah kita sendiri membuat patokan standar nilai
minimal. Misalnya, menargetkan 7,01 atau 8,01 sehingga yang muncul
adalah tantangan bukan beban.
4. Buatlah rencana
Menghadapi ujian dapat diibaratkan sebagai perjalanan menuju sukses.
Sebagaimana perjalanan sukses, sudah sepatutnya kita membuat
perencanaan. Dari sekian banyak bahan pelajaran yang harus dipelajari
dipilah-pilah antara bahan UAN dari pusat dengan bahan ujian dari
sekolah. Antara bahan kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga, pelajaran
hitungan dan hafalan, sehingga dapat dipelajari dengan teratur dan
sistematis. Model belajar semacam itu dapat meringankan dan lebih
mengefektifkan cara kerja otak.
5. Perbanyaklah baca dan latihan soal
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh lembaga bimbingan belajar adalah
para siswa banyak berlatih memecahkan soal-soal dengan cepat. Kita
dihadapkan pada soal-soal yang harus dijawab dan dipecahkan dengan
tepat. Dengan sering kita berlatih maka kita terbiasa dan terlatih,
sehingga tidak cemas atau grogi dalam menghadapi soal (ujian).
6. Belajar kelompok
Belajar kelompok merupakan salah satu cara yang dapat dipakai para siswa
untuk berbagi dengan teman yang lain dalam memecahkan soal dan saling
menguatkan motivasi belajar dan prestasi. Para siswa daripada banyak
bermain dan membuang-buang waktu dengan percuma, manfaatkanlah dengan
cara belajar berkelompok dengan teman di sekolah atau di sekitar tempat
tinggal kita.
7. Efektifkan belajar di sekolah
Masih terdapat siswa yang datang ke sekolah dan hadir di kelas dengan
alakadarnya atau sekadar hadir, tidak mengoptimalisasikan semua potensi
dirinya untuk meraih hasil terbaik dalam daya serap materi maupun
prestasinya. Padahal jika dimaksimalkan, niscaya hasilnya akan lebih
bagus walaupun tidak ditambah dengan les-les yang lain di luar jam
sekolah. Pada umumnya, para siswa kurang menggunakan kemampuan nalarnya
dalam belajar, baru sebatas menghafal. Siswa juga masih kurang untuk
bertanya, berdialog bahkan berdebat dengan gurunya. Padahal kemampuan
bertanya salah satu upaya untuk memperkuat pemahamaman atau pengertian
dan keterampilan belajar.
8. Mohon doa restu dari orang tua
Yakinlah bahwa jika kita lulus maka orang tua kita akan senang dan
bangga. Jadikanlah perjuangan menghadapi UAN 2004 sebagai ajang untuk
mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua kita tercinta. Mohon
doa restulah pada orang tua agar kita diberi kemudahan dan kelancaran.
Kedua orang tua kita akan dengan senang mendoakan putra-putrinya yang
sedang berjuang menghadapi UAN.
9. Rajin Bertanya
Rajin-rajinlah bertanya, karena dengan bertanya kita dapat mengetahui
apa yang sebelumnya tidak kita ketahui. Jika ada kata/kalimat yang tidak
kita ketahui di dalam buku yang kita pelajari, maka sangat dianjurkan
untuk bertanya pada ahlinya, baik itu guru, orang tua, maupun kakak
kita. Ketika di sekolah, jika ada penjelasan guru yang tidak kita
mengerti maka bertanyalah. Jangan takut bertanya ! Karena kemungkinan
masih banyak teman sekelasmu yang juga tidak mengerti penjelasan guru
tersebut, hanya saja mereka malu bertanya.
Kalau tidak pernah bertanya, kita tidak akan tahu sampai kapanpun.
Ingat, “Malu bertanya, sesat di jalan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar